Kita BODOH


Hei pembaca paling setiaku yang mungkin lagi senyum-senyum sendiri pas melihat judul tulisan ini.

Terima kasih yah atas diskusi sehari semalam selama perjalanan dari bekasi-bogor-Tangerang- Bekasi, kemarin.

Well, harus aku akui…kita memang dipertemukan dengan cara yang aneh. Kita disatukan dengan cara yang aneh. Dan kita diuji dengan cara yang aneh.

Dan yang paling parah, kita menjalaninya dengan cara yang aneh juga…

Malam tadi, kembali kita bernostalgia dengan melewati jalanan yang tak asing menuju Sure centre tempat kamu sering menjemputku dulu.

Kamu tertawa dan mesem-mesem.

Aku tau kamu mengingat betapa 5 tahun perjuanganmu untuk mendapatkanku begitu tragis dan lucu…kamu menyebutnya “Keberuntungan orang bodoh yang dikejar orang bodoh”

aku bodoh karena mempertahankan orang lain yang kuanggap jodohku, sedangkan kamu bodoh karena mempertahankan keyakinanmu bahwa aku jodohmu.

Kita bodoh.

Tapi cinta tidak pernah tanpa alasan…cinta tidak pernah hadir begitu saja…begitu juga kamu dan aku.

Cinta yang hadir karena frekuensiku menelponmu hanya untuk meminta sumbangan untuk kegiatan kampus.

Cinta hadir disaat kamu melihatku pertama kali di Jambore, sedang aku bersama orang lain.

Cinta yang hadir lewat frekuensimu menelponku hanya sekedar berbicara mengenai “dia” yang sering menyakitiku…

Cinta yang hadir lewat frekuensimu menelponku hanya untuk sekedar berbicara mengenai anak-anak, mimpi dan film

Cinta yang hadir di gn. gede.

Cinta yang hadir pada warnet kecilmu.

Cinta yang hadir dikala pacarku tak ingin mengantarkanku melamar kerja di STEKPI sedangkan kamu mengantarku.

Cinta yang hadir dikala pacarku punya 1000 alasan untuk tidak mengantarkanku ke Trans TV untuk mengikuti tahap akhir seleksi kerja, sedang kamu berpeluh mengantarku.

Cinta yang hadir di taman matahari.

Cinta yang hadir di Ujung genteng.

Cinta yang hadir di Sawarna.

Cinta yang hadir di Taman Wisata Alam Kapuk-Angke

Cinta yang hadir di Belitung.

Cinta yang hadir di Bali.

Cinta yang hadir ketika kamu satu-satunya orang yang dapat mendekati adik-adikku ketika kita makan bersama di PIZZA HUT (ingat istilah “ngaduk”)

dan semua cinta yang hadir dalam perjalanan kita.

Cinta yang hadir lewat tulisan-tulisanku untuk orang lain, namun yang tergambar adalah kamu.

Cinta yang hadir tanpa penyaluran yang jelas. Karena kita tau batas kita pada saat itu…

Cinta yang hadir ketika kamu membeli motor baru hanya untuk mengantarku berpetualang dengan medan yang berat. Kamu bosan mendorong ‘bebek’ mu ketika kita harus menempuh jalanan ekstrim

Cinta hadir ketika kamu mengajakku ke sebuah rumah yang kamu beli untukku dan anak-anak kita.

Kamu tak ubahnya seorang yang gigih mempertahankan cinta untukku…sedangkan aku, cukup menolakmu dengan beribu bahasa.

Namun, cinta hadir ditengah-tengah penolakan yang panjaaang…

Aku yang bodoh ini akhirnya menyadari bahwa selama ini aku mencari yang tak pasti, aku mencari orang yang salah. Padahal kamu dipelupuk mata.

Kamu adalah orang brengsek yang mengakui semua ke-brengsek-an-mu secara telanjang…tanpa ada yang kamu tutupi.

Hal inilah yang membuat aku tertawa ketika ada seseorang yang menjelek-jelekanmu tanpa tau yang terjadi dan seberapa parah kamu. LOL.

Kamu adalah orang ter-apa-ada-nya yang tak pernah kusadari hadir ditengah-tengah kesedihanku, dan kamu dengan rapi mengajakku ke dapur cokelat hanya untuk sekedar membelikan tart coklat kesukaanku.

Dan aku tak pernah bertemu orang brengsek yang mengaku brengsek seperti kamu.

Tak perlulah aku menikahi  seorang ustad jika aku bertemu dengan teman hidup yang berusaha berubah dan belajar untuk lebih baik setiap harinya.

Tak perlulah aku menikahi seorang preman, jika aku bertemu dengan kamu yang selalu berdiri didepanku saat aku terjepit, dan berdiri disampingku saat aku bersedih.

Tak perlulah aku menikahi pujangga yang hanya bisa merangkai kata, sedangkan kamu selalu memeluk, mendekap dan mebisikan kata sayang ketika ku terlelap.

Tak perlulah aku menikahi hartawan, jika kamu telah menghadirkan Adira dan Hilmi sebagai harta yang paling berharga untukku.

You are the only one that i need.

Karena kamu tidak butuh topeng untuk menutupi siapa kamu dan aku hanya butuh itu untuk membangun rumah tangga bersamu…

Tak perlu ada yang tau detil mengapa kita akhirnya bersatu, kamu dan aku boleh difitnah dengan tuduhan-tuduhan keji…tapi TUHAN tak pernah diam.

Biarlah mereka yang tidak tau, menghakimi kita berdua…tapi TUHAN tau yang sebenarnya…biarlah TUHAN yang menghakimi mereka 🙂

2 thoughts on “Kita BODOH”

Leave a comment