Suara Gitarmu


Dia yang dulu pernah menuliskan sebuah lagu untukku.
Disaat senja menyusupkan warna jingganya
Di sela-sela
jendela bis yang akan segera berangkat.
Menghantarkan satu hari yang kita anggap mimpi.
Kita anggap berhenti.
Meski waktu tidak akan pernah berhenti.
Tapi, kita berhasil menutupnya dengan sebuah nada.
Meski sumbang, namun piawai
membawakan sebuah tarian di awan.
Mempertontonkan kita yang satu tanpa pernah menjadi satu.

Menemaniku di kala luka.
Menukilkan sebuah kisah dibalik sebuah simpul senyum
yang manis.

Untukmu, sebuah rindu…
tidak bermakna…
tidak atas kebersamaan…
tapi atas sebuah suasana.
Nada yang memantik sebuah harmoni.
Sebuah lagu yang kau mainkan untukku.

Aku merindukan suasana itu.
Suara gitarmu.

Leave a comment